Temanggung, Media Center- Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Temanggung mengikuti Workshop Kehumasan dengan tema “Pengelolaan Konten dan Media Sosial Pemerintah“ di Hotel Grand Wahid, Salatiga, Selasa (13/6/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah ini, diikuti oleh 35 kabupaten/kota dan 45 OPD di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Agung Hariyadi yang mewakili Kepala Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum dalam sambutannya menjelaskan, bahwa selaku humas pemerintah, bukan hanya menjadi corong informasi program pemerintah, tetapi juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan.
“Informasi yang disampaikan oleh pemerintah, diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dan mendukung program pemerintah. Artinya, tidak hanya pada tataran output atau outcome, tetapi juga berdampak pada masyarakat. Humas pemerintah harus menjadi ujung tombak dalam menyampaikan program dan kinerja pembangunan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, humas harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang profesional dalam berkomunikasi.
“Jangan ada masyarakat yang tidak mendapat informasi, baik difabel, maupun warga lain. Untuk itu, gunakan berbagai kanal agar informasi tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, anggota Komisi A DPRD Jateng, M. Yunus menyampaikan, bahwa sebagai corong informasi, pemerintah harus mampu membuat citra baik pemerintah di mata masyarakat.
“Buat konten yang mudah dipahami, agar warga pun bisa tergerak untuk meneruskan informasi yang terjamin kebenarannya. Masyarakat sekarang cenderung suka share informasi. Tidak dibaca tuntas, tapi langsung diteruskan, maka infonya dari pemerintah, harus sudah terteliti dengan baik dan tidak hoaks,” tegasnya.
Sementara itu, Praktisi Digital Shafigh Pahlevi Lontoh, dalam materinya menekankan
terkait dengan ketelitian, kecermatan dan kesabaran selaku admin media sosial pemerintah yang akan selalu dihadapkan oleh komentar masyarakat atau warganet.
“Salah posting pasti diserang netizen. Jadi, admin harus sabar. Begitu netizen menyerang, astagfirullah, tarik nafas. Makanya, harus sabar dan tidak asal posting. Kudu jembar atine, jangan kelola medsos pas lagi emosi,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa admin medsos pemerintah pun harus banyak belajar membuat narasi, dan memilih konten untuk diposting.
“Dalam membuat suatu narasi, diharapkan mampu menciptakan opini dan persepsi positif masyarakat. Hal ini mutlak dikuasai admin medsos,” tandasnya. (MC.TMG/eknu;ekp)