Temanggung, Media Center – Ransomware adalah malware atau software jahat yang memiliki tujuan memblokir data korban, sehingga korban terpaksa membayar uang tebusan. Staff Persandian dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah mengidentifikasi bahwa terdapat beberapa perangkat komputer dari Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Temanggung terjangkit malware tersebut. Beberapa hari staff Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah mengunjungi kantor BPPKAD Kabupaten Temanggung untuk menangani insiden infeksi ransomware tersebut, Jumat (24/5/2019).
A.T Daryono, Mualiful Mizan dan Aminnudin adalah staff persandian dari Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah yang mendapat surat perintah untuk mengunjungi Kabupaten Temanggung guna menangani infeksi ransomware yang dialami BPPKAD. Penanganan yang mereka lakukan atas dasar tindak lanjut surat dari Kepala Dinkominfo Kabupaten Temanggung pada hari Senin (20/5/2019) kemarin. Permohonan bantuan penanganan insiden infeksi ransomware tersebut mengakibatkan lumpuhnya pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB) selama beberapa hari terakhir.
Mualiful Mizan menyarankan untuk menggunakan software yang original serta hati-hati dalam penggunaan flashdisk yang sering digunakan dalam penyebaran data, karena malware tersebut sangat dimungkinkan menumpang flashdisk dalam penyebarannya.
“Install saja antivirus yang selalu diupdate dan selalu melakukan backup data secara berkala”, imbuh Mualiful.
Kurangnya kesadaran keamanan informasi pada pengguna komputer, seperti penggunaan software bajakan, sembarang plugin flashdisk dan tidak terinstallnya antivirus pada komputer memudahkan malware ransomware untuk menguasai komputer korban.
Di dalam sebuah diskusi ringan, A.T. Daryono memperingatkan kepada seluruh karyawan untuk sangat berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan khususnya pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan jaringan internet.
“Semoga dengan peristiwa tersebut dapat menggugah kita tentang pentingnya kesadaran keamanan informasi. Aman tidak identik dengan nyaman, lebih baik "tidak nyaman" tapi aman dari pada nyaman tapi tidak aman”, tegasnya. (MC TMG/Penulis:Cahya; Foto: Taat; Editor:Ekape)