Detail Berita

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong masyarakat untuk melek literasi digital. Dengan demikian, internet dapat menjadi sarana yang positif bagi masyarakat.

"Penekanannya bukan hanya 'apa' atau 'bagaimana' alat-alat teknologi informasi dan komunikasi, internet, media sosial itu digunakan, tetapi 'untuk apa?'. Itu yang terpenting," ujar Muhadjir melalui siaran pers, Jumat (3/2/2017).

Muhadjir siap untuk terlibat dalam pelaksanaan literasi digital. Ia juga siap bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan itu.

Muhadjir mengakui, dunia maya saat ini semakin dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran kebencian dan radikalisme, bahkan praktik-praktik penipuan. Keberadaan konten negatif yang merusak ekosistem digital saat ini, lanjut Muhadjir, hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran masing-masing individu.

Harapannya agar publik dapat menghadirkan konten-konten positif yang mendorong produktivitas. "Masyarakat jangan apatis dan harus bergerak bersama membangun literasi digital. Melek media merupakan salah satu pencapaian di dunia pendidikan dan kebudayaan," ujar Muhadjir.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, banyak yang mengatakan bahwa pemblokiran situs karena kontennya bermuatan negatif merupakan keberhasilan. Rudiantara menganggap, hal itu salah. Keberhasilan yang sesungguhnya adalah terletak pada pembangunan kesadaran pengguna internet untuk menggunakannya secara positif.

"Penyelesaiannya tidak bisa hanya dari sisi teknologi saja," ujar dia. Oleh sebab itu, Rudiantara berharap komunitas-komunitas digital turut mendukung pemerintah dalam hal mewujudkan masyarakat yang melek literasi digital.

Sumber : https://www.kominfo.go.id/content/detail/9142/mendikbud-tegaskan-pentingnya-literasi-digital/0/sorotan_media